Kamis, 21 Juli 2016

Latah yang memalukan

Hari ini bertebaran cuitan dari orang-orang yang memalukan
Hari ini berhamburan kata-kata yang sudah kehilangan makna
Hari ini bertambah jelas siapa yang betul jadi pembela dan mana yang hanya sekedar mencari nama
Hari ini terbentang pilihan untuk tetap setia dengan kebenaran atau pura pekak dengan nuraninya

Mana latahmu ketika HAM diperkosa di wajah Rohingya
Mana latahmu ketika ribuan kanak-kanak di jahanami bom fosfor di Suriah sana
Mana latahmu ketika ribuan mereka yg tak berdosa dibunuhi di bumi kinanah Mesir
Mana latahmu ketika rakyat papa digusuri semena-mena di depan bacotmu

Latahmu betul-betul memalukan nuranimu sendiri
Yang kau penjarakan dengan alasan hak azazi manusia yg secara telanjang sudah dikentuti oleh yang mengekspornya ke rumah sampahmu

Latahmu betul-betul memalukan malumu yang tersedu-sedu dikarengkeng oleh egomu yang tak bernalar

Masihkah ada latahmu ketika agamamu dinistakan?
Akankah masih latahmu saat jutaan rakyat dinegerimu terseok2 mencari sesuap nasi krn hilangnya tanah dan pekerjaannya?
Masihkah ada latahmu ketika anak2mu tak lagi punya impian ketika mimpi mereka digilas oleh Game Online, Narkoba, Ateisme Basi, Miras, dan Pencitraan semu?

Masihkah akan latahmu di saat Irzail merenggut nafasmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar